Hal-Hal Yang Tidak Baik dan Sebaiknya Dihindari (Pamali) Menurut Primbon Jawa
Istilah pamali atau bisa diartikan sebagai pantangan yang dipercaya sebagian suku Jawa, merupakan sebuah aturan terhadap suatu hal yang dibuat oleh masyarakat dulu.
Sebagian orang, khususnya masyarakat Jawa yang belum dipengaruhi oleh kebudayaan luar masih mempercayai Pamali tersebut, karena bisa berakibat buruk bagi orang yang melakukannya.
Pantangan, Pamali Yang Tidak Boleh Dilakukan Menurut Primbon Jawa
Pantangan atau Pemali tersebut berkaitan dengan kegiatan-kegiatan masyarakat yang sering dilakukan. Tak jarang, pamali juga dihubungkan dengan hal-hal yang berbau mistis.
Pamali adalah sesuatu yang tabu atau tidak boleh di langgar dalam adat masyarakat Sunda, istilah ini biasa disebut dengan Pamali dalam bahasa Sunda. Hal ini hampir sama dengan Ora Elok dalam bahasa Jawa atau sesuatu yang tidak baik, suku Dayak biasa menyebutnya dengan Pali.
Untuk itu, simak Inilah beberapa pantangan/pamali yang tidak boleh dilakukan yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Mandi dipantai dengan pakaian warna merah atau hijau tua
Janganlah sering, selalu memakai pakaian warna merah atau hijau dipantai karena suatu saat kelak akan dijadikan mempelai wanita atau pria oleh makhluk halus.
Membuang nasi sisa makan
Pada waktu makan, tak jarang kita tidak menghabiskan makanan kita, ntah karena kita sudah kenyang atau kita terlalu banyak mengambil porsi makan kita. Membuang nasi sisa makan bermakna kelak selama satu tahun kita akan mengalami bentrokan keluarga yang berturut-turut.
Kebiasaan bersiul diwaktu malam
Janganlah anda selalu bersiul diwaktu karena disaat anda tidur dimalam itu dan akan mendengar siulan yang berasal dari luar kamar anda itu adalah ulah dari makhluk halus yang merasa terganggu dengan siulan anda dan membalasnya.
Kebiasaan bersiul didalam rumah
Janganlah anda selalu bersiul didalam rumah, karena akan mengundang makhluk halus yang akan berbuat jahat.
Berpindah tempat pada waktu makan
Janganlah berpindah tempat pada waktu makan, karena kelak berakibat akan mendapat ibu tiri. Terkecuali pindah pada posisi yang lebih bagus misalnya semula makannya dilantai, kemudian pindah kemeja makan yang semestinya, kalau itu yang dilakukan kelak akan cepat mendapat pekerjaan yang lebih baik.
Kebiasaan menggigit kuku
Kebiasaan menggigit kuku ternyata juga memiliki arti buruk. Kebiasaan ini akan mengundang nasib buruk dan membuat pembawaan Anda sering gugup. Selain itu, Anda bisa mudah menderita tekanan batin.
Membuka payung di dalam rumah
Tanpa pengaruh primbon pun, membuka payung di dalam rumah memang tidak baik. Namun, menurut primbon, kebiasaan membuka payung di dalam rumah bisa menjadi pertanda bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk di keluarga Anda.
Berselimut dengan tikar
Janganlah anda berselimut dengan tikar karena kelak anda akan digulung oleh ombak jika mandi di laut.
Berteriak-teriak mengucapkan kata-kata kotor dalam hutan
Janganlah anda berteriak-teriak berkata-kata kotor pada saat berada di dalam hutan, karena anda tak lama lagi akan dimasuki roh halus jahat yang menguasai diri anda (kesurupan).
Duduk dipintu
Anda dilarang duduk tepat didepan pintu, karena khawatirkan ada makhluk lewat yang melewati pintu tersebut dan anda akan jatuh sakit.
Kebiasaan bersedih pada waktu hamil
Janganlah selalu bersedih pada waktu hamil, karena kelak akan mendapatkan anak yang cengeng.
Menggunting kuku malam hari
Janganlah anda menggunting kuku pada mari, karena akan membuat usia anda lebih singkat.
Menyapu di malam hari
Janganlah anda menyapu dimalam hari karena akan sulit untuk mencari rezeki.
Jangan bangun tidur terlalu siang
Bangun tidur terlalu siang dianggap dapat menjauhi rezeki seseorang. Ternyata hal ini pun juga dijelaskan dalam Islam, bahwasanya pagi hari merupakan awal turunnya rezeki dan keberkahan. Maka dari itu jangan sia-siakan waktu pagi terutama setelah waktu subuh.
Nah, itulah Kegiatan yang Tidak Baik dan Sebaiknya Dihindari (Pamali) Menurut Primbon Jawa anda sebagai masyarakat jawa masih mau mencoba melanggar pantangan tersebut?
Masih banyak primbon Jawa yang menjelaskan tentang hal-hal kecil yang dilarang dilakukan di kehidupan sehari-hari. Hal-hal ini biasanya nampak sepele. Namun, percaya atau tidak, hal-hal sepele ini dipercaya banyak terjadi.
Sekarang, terserah Anda apakah Anda percaya atau tidak dengan kepercayaan ini. Kepercayaan masyarakat jawa memang sudah kuat dari generasi ke generasi.
