Aplikasi Online Menghitung Selametan Orang Meninggal Menurut Budaya Jawa
Bagi masyarakat di Jawa ada banyak sekali tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satunya adalah selamatan untuk orang meninggal yang merupakan bentuk tradisi hasil persilangan dari agama Islam dan tradisi Jawa. Biasanya di rumah orang yang meninggal akan dilaksanakan doa bersama yang disebut tahlilan dengan mengundang tetangga.
Tak hanya berdoa bersama saja, tetapi juga turut disediakan makanan dan minuman yang nantinya akan dimakan di tempat tersebut atau dibawa pulang. Pelaksanaan dari selamatan orang meninggal ini memiliki tujuan yang baik, yakni mengirimkan doa kepada mereka yang sudah meninggal dunia agar dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.
Acara tersebut tidaklah dilakukan secara sembarangan, tetapi ada caranya untuk menghitung selamatan orang meninggal dengan menggunakan kalender Jawa. Tentunya kalender ini sangat berbeda dengan kalender pada umumnya yang biasa kamu gunakan.
Nah, buat kamu yang belum tau bagaimana Cara Menghitung Selametan Orang Meninggal, kami sudah menyiapkan aplikasi atau kalkulator online untuk menghitungnya.
Caranya mudah. Cukup kamu masukkan nama, tanggal bulan dan tahun meninggal, kemudian klik LIHAT. Dan secara otomatis akan menampilkan hasilnya.
Isi Nama, tanggal wafat dibawah
👩🦰 : Kenapa ada opsi “Meninggal setelah jam 6 petang / Maghrib”?Dalam tradisi Jawa (juga berlaku di kalender Hijriyah/Islam), awal hari dimulai saat matahari tenggelam (waktu magrib). Jadi, kalau di kalender Masehi pergantian hari terjadi pukul 00.00 (tengah malam), dalam kalender Jawa justru terjadi sekitar pukul 18.00.
👨 : Karena dalam penanggalan Jawa, pergantian hari terjadi pada pukul 18.00 (petang atau magrib), bukan tengah malam seperti kalender Masehi.
Fitur
Kalkulator Penghitung Selamatan Orang Meninggal dari kami memiliki beberapa fitur diantaranya :
- 1. Mudah Digunakan
Kamu cukup masukkan nama almarhum, tanggal wafat, dan centang “meninggal setelah magrib” kalau perlu. Bisa kamu akses di android , laptop atu PC.
2. AkuratMenghitung berdasarkan rumus perhitungan tradisional yang sudah sesuai adat Jawa.
3. Informasi LengkapKalkulator Penghitung Selamatan Orang Meninggal di situs kami menginformasikan informasi mengenai tanggal, hari ,pasaran selamatan hari meninggal (geblak) hingga 1000 hari (nyewu dino). Output‑nya menampilkan pasaran Jawa, wuku, neptu, kalender Masehi‑Hijriah‑Jawa lengkap untuk tiap tahapan selametan
5. Gratis dan Bisa di DownloadKalkulator Penghitung Selamatan Orang Meninggal dibuat 100% dan dapat digunakan secara gratis. Hasil dari perhitungannya juga bisa kamu download dan kamu simpan di perangkat kalian.
Aplikasi Menghitung Selametan Orang Meninggal disini paling lengkap dibanding yang lain, selain ada hari pasaran, kami juga menambahkan tanggalan masehi, hijriah, tanggal jawa dan neptu nya.
Cara Menggunakan Aplikasi Menghitung Selamatan Orang Meninggal
Menggunakan aplikasi diatas sangatlah mudah, kamu hanya perlu memasukkan nama orang yang meningal, tanggal , bulan dan tahun kematian. Setelah itu, klik LIHAT dibagian bawahnya.
Maka secara otomatis aplikasi online akan menghitung Selametan secara lengkap mulai dari hari Geblak sampai Nyewu.
Hasilnya juga bisa kamu unduh/download di perangkat kalian masing-masing.
FAQ Singkat Buat yang Masih Ragu
- Q: Tool‑nya butuh login?
A: Nggak. Tinggal buka link, isi formulir, selesai.
Q: Kenapa ada opsi “meninggal setelah magrib”?
A: Kalau lewat jam 18.00, penentuan hari Jawa bisa bergeser ke hari berikutnya—tool ini langsung menyesuaikan.
Q: Bisa dipakai offline?
A: Belum. Saat ini citogok berbasis web. Tapi file hasilnya bisa di‑download dan dibaca offline kok.
Q: Aman gak data yang ku‑input?
A: Form hanya butuh nama & tanggal; nggak simpan info sensitif. Setelah hasil muncul, kamu bisa hapus cache browser biar makin tenang.
Pengertian Selamatan Orang Meninggal
Selamatan orang meninggal merupakan kebudayaan Jawa yang sudah ada sejak jaman dahulu kala, bahkan sejak ajaran agama belom masuk. Dan karna ini merupakan adat istiadat Jawa, tata caranya hampir gak bisa ditemukan dalam ajaran agama apapun.
Lalu kenapa umat dari beberapa agama ikut melaksanakannya? Karna dalam setiap agama gak pernah mengajarkan tentang pemaksaan kehendak.
Dan akhirnya beberapa agama tersebut masuk ke Jawa melalui kebudayaan, bukan menghilangkan kebudayaan tapi mengawinkan kebudayaan dengan ajaran agama, salah satunya melalui kebudayaan selamatan orang meninggal ini.
Contoh nyatanya, selamatan orang meninggal yang dilakukan tetaplah sama tata cara dan ubo rampenya, tapi hanya bacaan do'anya aja yang berbeda di tiap agama.
Terlepas dari namanya, selamatan orang wafat bukan sebuah peristiwa untuk menghaturkan ucapan selamat kepada orang yang sudah meninggal dunia.
Justru sebaliknya, selamatan ini merupakan sebuah acara untuk mendoakan orang yang sudah tiada. Di dalam budaya umat muslim, acara ini berisi kegiatan tahlilan yang identik dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an dari buku yasin orang meninggal maupun berzikir.
Tujuan dari menjalankan acara ini adalah agar pahala orang yang sudah meninggal dapat diterima oleh Allah Swt. Sekaligus menjadi momen menguatkan diri bagi pihak kerabat atau keluarga yang sudah meninggal.
Tak hanya berdoa bersama saja, acara selamatan atau tahlilan ini juga turut menyediakan jamuan berupa makanan dan minuman. Nantinya, suguhan tersebut bisa tamu makan di tempat atau mereka bawa pulang.
Ada banyak versi sejarah soal tradisi ini. Salah satunya menyebut bahwa tradisi ini merupakan peninggalan kebiasaan Sunan Kalijaga saat menyebarkan ajaran Islam di pulau Jawa.
Kala itu, Sunan Kalijaga menggunakan pendekatan secara adat dan tradisi untuk memayoritaskan Islam. Maka tak heran jika tradisi selamatan orang Jawa ada hal semacam tumpeng atau berkat berupa makanan untuk di bawa pulang.
Kebudayaan selamatan orang yang sudah meninggal dilakukan sebanyak 8 kali terhitung sejak orang tersebut meninggal. Tujuan singkatnya adalah untuk mengantarkan langkah orang mati tersebut dalam perjalanannya menuju kesempurnaan baik jiwa maupun raganya.
Istilah Hari Selametan dalam Budaya Jawa
1. Geblag
Geblag atau selamatan setelah pemakaman. Ada juga yang menyebutnya Ngesur / Nyaur Tanah.
Cara menentukannya dengan rumus jisarji (hari pertama dan hari pasaran pertama) dan harus dilaksanakan saat itu juga.
2. Nelung Dina
Nelung dina atau selamatan setelah tiga hari kematian, cara menentukan waktu selamatan hari dan pasaran nelung dina digunakan rumus lusarlu, yaitu hari ketiga dan pasaran ketiga.
Tujuannya untuk menyempurnakan nafsu yang ada dalam jasad manusia yang berasal dari bumi, api, air dan angin.
3. Mitung Dina
Mitung dina atau selamatan setelah tujuh hari kematian, Cara menentukan waktu selamatan hari dan pasaran mitung dina digunakan tusaroyaitu hari ke ketujuh dan pasaran kedua. Tujuannya untuk menyempurnakan kulit dan rambutnya.
4. Matangpuluh Dina
Matangpuluh dina atau selamatan setelah 40 hari kematian, Cara menentukan waktu selamatan hari dan pasaran matangpuluh dina digunakan rumus masarma, yaitu hari kelima dan pasaran kelima.
Tujuannya untuk menyempurnakan anggota tubuh yang merupakan titipan dari kedua orang tua, yaitu ; darah, daging, sungsum, tulang dan otot.
5. Nyatus Dina
Nyatus dina atau selamatan setelah 100 hari kematian, Cara menentukan waktu selamatan bari dan pasaran digunakan rumus perbitungan bari rosarma, yaitu hari kedua dan pasaran kelima. Tujuannya untuk menyempurnakan badan / jasadnya.
6. Medhak Sepisan
Mendhak sepisan atau selamatan setelah satu tahun kematian, Cara menentukan waktu selamatan hari dan pasaran mendhak pisan digunakan rumus patsarpat yaitu hari keempat dan pasaran keempat.
Tujuannya merupakan selamatan telah sempurnanya kulit daging dan semua isi perut.
7. Medhak Pindho
Mendhak pindho atau selamatan setelah dua tahun kematian, Cara menentukan waktu selamatan hari dan pasaran mendhak pindho digunakan rumus rosarpat, yaitu hari kesatu dan pasaran ketiga.
Tujuannya merupakan selamatan setelah sempurnanya semua anggota badan selain tulangnya.
8. Nyewu
Nyewu atau selamatan setelah seribu hari kematian, Cara menentukan waktu selamatan hari dan pasaran seribu hari (nyewu) digunakan rumus nemsarma yaitu hari keenam dan pasaran kelima.
Tujuannya selamatan itu, karena telah sempurnanya jasad manusia termasuk bau dan rasanya. Sehingga manusia yang meninggal itu telah menyatu dengan tanah yang merupakan asal muasalnya.
Contoh Cara Menghitung Selamatan Orang Meninggal
Nah berkaitan dengan perhitungan hari kematian ini, maka dibawah akan dijelaskan metode asli Jawa cara perhitungannya, kalau form diatas itu kan otomatis karena sudah dijadikan bahasa mesin.
Berikut ini perhitungan manualnya sebagai pengetahuan saja, karena pasti sekarang sudah malas menghitung manual kalau sudah ada kalkulator khususnya.
No | Nama Hari | No | Nama Pasaran |
---|---|---|---|
1. | Ahad | 1. | Kliwon |
2. | Senin | 2. | Legi |
3. | Selasa | 3. | Pahing |
4. | Rabu | 4. | Pon |
5. | Kamis | 5. | Wage |
6. | Jum’at | ||
7. | Sabtu | ||
Jumlah Hari: 7 | Jumlah Pasaran: 5 |
Neptu untuk Hari
Daftar neptu dalam penanggalan Jawa untuk hari adalah sebagai berikut :- Minggu (Minggu) memiliki neptu 5
- Senin (Senin) memiliki neptu 4
- Selasa (Selasa) memiliki neptu 3
- Rabu (Rebo) memiliki neptu 7
- Kamis (Kemis) memiliki neptu 8
- Jumat (Jemuah) memiliki neptu 6
- Sabtu (Sebtu) memiliki neptu 9
Neptu untuk Hari Pasaran
Untuk hari pasaran dalam penanggalan Jawa, neptu yang di gunakan adalah sebagai berikut :- Legi memiliki neptu 5
- Paing memiliki neptu 9
- Pon memiliki neptu 7
- Wage memiliki neptu 4
- Kliwon memiliki neptu 8
Rumus Menghitung Selametan Orang Meninggal
Cara menghitung memakai rumus berikut:
Hari Ke | Rumus Hari | Rumus Pasaran |
---|---|---|
3 | 1 + 2 | 1 + 2 |
7 | 1 + 6 | 1 + 1 |
40 | 1 + 4 | 1 + 4 |
100 | 1 + 1 | 1 + 4 |
1000 | 1 + 5 | 1 + 4 |
Contoh Kasus
Pak Karto meninggal pada Hari Jum’at Legi, maka cara menghitung sebagai berikut ini :
Cara Menghitung Hari | Cara Menghitung Pasaran | |||
---|---|---|---|---|
Hari Ke | Rumus Hari | Jatuh pada | Rumus Pasaran | Jatuh pada |
3 | Jum’at + 2 | Ahad | Legi + 2 | Pon |
7 | Jum’at + 6 | Kamis | Legi + 1 | Pahing |
40 | Jum’at + 4 | Selasa | Legi + 4 | Kliwon * |
100 | Jum’at + 1 | Sabtu | Legi + 4 | Kliwon * |
1000 | Jum’at + 5 | Rabu | Legi + 4 | Kliwon * |
Berdasarkan tabel diatas, maka peringatan selamatan Pak Karto sebagai berikut :
Selamatan | Jatuh Pada |
---|---|
3 hari | Ahad Pon |
7 hari | Kamis Pahing |
40 hari | Selasa Kliwon |
100 hari | Sabtu Kliwon |
1000 hari | Rabu Kliwon |
Apakah rumus perhitungan selamatan dapat berbeda-beda di setiap daerah di Jawa?
Ya, terkadang terdapat variasi rumus perhitungan selamatan di setiap daerah di Jawa. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh pengaruh budaya lokal atau perbedaan tradisi yang turun-temurun di suatu daerah tertentu. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan praktik selamatan yang berlaku di daerah kamu.
Yang harus dipahami, dasar saat yang dipakai dalam hitungan orang meninggal Jawa memakai hari pada kalender Jawa. Hitungan waktu pada kalender Jawa berlainan dengan kalender biasa.
Waktu di hari biasa sesudah jam 12.00 malam terjadi penggantian hari. Dan dalam hitungan Jawa, penggantian hari terjadi sesudah matahari tenggelam atau sekitaran jam 18.00.
Kenapa Selametan Itu Penting?
Buat sebagian orang, selametan mungkin dianggap cuma tradisi biasa. Tapi buat orang Jawa, ini adalah hal besar yang sarat makna. Berikut beberapa alasan kenapa selametan itu penting:- Mendoakan arwah supaya tenang
- Menjaga hubungan sosial dengan tetangga
- Mengajarkan kita soal rasa kehilangan dan pengharapan
- Melestarikan budaya dan kearifan lokal
Selametan bukan sekadar ritual makan‑makan; ia bentuk remembrance dan solidaritas sosial. Ngumpul, baca doa, berbagi makanan—semua mengikat keluarga & tetangga dalam satu frekuensi harapan: “Semoga almarhum khusnul khotimah.”
Dengan bantuan kalkulator selametan, kita tetap menjaga akurasi hitungan sambil menghemat tenaga dan waktu—jadi tradisi tetep hidup, tapi cara kerjanya lebih kekinian.
Tradisi dan teknologi sebenarnya bisa berjalan beriringan. Selametan adalah warisan budaya yang penuh makna, dan teknologi hadir sebagai alat bantu agar kita bisa menjalaninya dengan lebih mudah dan tepat.
Jadi, buat kamu yang lagi menyiapkan selametan untuk orang terkasih, jangan stres soal hitungan tanggal. Langsung aja buka aplikasinya di: Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus ke hal-hal yang jauh lebih penting: doa, ketulusan hati, dan rasa syukur atas kehidupan.