Percayalah, Jodoh Pasti Bertemu. Jika Sudah Di Takdirkan Semua Akan Dimudahkan -->

Percayalah, Jodoh Pasti Bertemu. Jika Sudah Di Takdirkan Semua Akan Dimudahkan


Saya sih bukan pakar perjombloan, apalagi punya pengalaman sebagai biro jodoh. Boro-boro sebagai biro jodoh lha wong jodoh saya saja sampai sekarang saya nggak tahu di mana dan dengan siapa.

Dikejar menjauh, didiemin malah makin jauh, begitulah jodoh bergerak dalam dunia orang jomblo yang memang belum waktunya punya pacar.

Ya setiap orang pasti pernah mendoakan seseorang agar kelak menjadi jodohnya. Misalnya kamu suka sama seseorang di desamu, terus kamu doain biar dia mau jadi pacar kamu. Atau bisa juga begini, kamu belum jatuh cinta sama siapa pun, belum pedekat dengan siapa pun, tapi karena teman-teman sudah pada punya pasangan dan beranaka pinak, kamu pun terus berdoa biar jodohmu segera menghampiri.

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), jodoh itu memiliki arti kurang lebih: seseorang yang cocok dijadikan suami atau istri, atau orang yang tepat untuk dijadikan pasangan. Ingat, jodoh itu adalah seseorang yang cocok dan tepat untuk jadi orang spesial buat kamu. Jadi, saking spesialnya, wajar kalau kamu sampai mendoakannya. Saya nulis ini bukan mau ngajarin kamu berdoa, tapi dalam prosesnya berdoa dan meminta itu pun butuh perjuangan. Misalnya nih, kamu suka sama seseorang, terus orang yang kamu harap jadi jodoh buat kamu itu malah tidak atau belum suka sama kamu. Akhirnya karena kelamaan menunggu, kamu pun mengubah orientasi doa kamu.

Kalau pertama kali berdoa kamu menyebut namanya biar dia jadi jodoh kamu, lalu karena yang diminta tak kunjung diberi, kamu pun capek dan mulai pasrah. Kamu mulai mengubah orientasi doa kamu, yang tadinya meminta, sekarang malah menyerahkan semuanya sama yang di atas.”Gimana Tuhan aja deh. Kalau dia jodoh aku syukur, kalau enggak juga syukur.” Akhirnya kamu masih terus berdoa biar dia jadi jodohmu, tapi sambil pasrah gitu.

Nah, saya mau coba kenalin level pasrah yang lebih tinggi dari pasrah yang sudah saya bilang sebelumnya, yaitu kamu ngedoain “dia jodohmu” tanpa sebut nama, tanpa nunjuk orang.

Maksudnya ya kamu simpan saja rasa suka kamu buat dia di hati, tapi kalau kayaknya dia memang tak merespon, bisa jadi dia bukan jodohmu. Bayangkan kalau kamu dengan pasrah sekaligus ngotot berharap biar seseorang yang digariskan memang bukan untukmu agar jadi jodohmu, mau kamu salto sambil guling-guling juga kamu nggak akan dapatin dia.

Kata siapa ya saya lupa, itu adalah cara patah hati paling sengaja. Secara metode sih menurut saya itu sudah tepat. Jadi, pas suka sama orang, kita berdoa biar dia kalau bisa jadi pasangan kita, otomatis kita nyebut nama dia dong pas kita berdoa. Nah, tapi kalau kira-kira nggak ada kemajuan, bagaimana? Ya gitulah, kadang banyak orang minta dikasih kode sama Tuhan, ”Dia jodoh saya apa bukan?” Tapi pas sikap si dia tak menunjukkan gejala suka, kita nggak anggap itu sebagai kode. Kita maunya kode yang nunjukin kalau dia juga suka sama kita.

Apa iya kodenya harus dia nolak kamu mentah-mentah pakai omongan? Kalau mau dicoba sih silakan saja. Tapi ada kalanya kita harus berani head to head sama kenyataan. Kalau faktanya sudah tak menunjukkan dia jodoh kamu, ya udah kali ini kamu harus belajar menaikkan level kepasrahan kamu. Ikhlas Mbloo..

Sudahlah minta saja tanpa sebut nama dan tanpa tunjuk orang. Mintalah agar kamu bisa jatuh cinta kepada orang lain yang kelak memang akan jadi jodohmu. Ya, kalau kamu naksir berat sama orang yang bukan jodoh kamu, anggap saja itu “kurikulum” biar kamu bijak dalam bercinta. Kalau pun harus meminta dan patah hati berkali-kali, ingat saja yang dibilang Paulo Coelho : ”Sejak pertama kali jatuh cinta dan ditolak, dia sudah tahu bahwa ini bukanlah akhir dari kesanggupannya untuk mencintai.”

Untuk pasrah total itu memang ndak gampang. Tapi bisa dilatih dengan tak lagi menyebut nama dia saat kamu berdoa meminta jodoh. Karena dia jadi jodohmu atau bukan tidak tergantung namanya kamu sebut-sebut atau tidak. Saya nggak bilang sebut nama itu salah. Bisa saja dengan menyebut nama dia, Tuhan nunjukin belas kasihnya dan ngasih yang kamu minta.

Tapi ini soal gimana kita percaya seratus persen kalau jodoh itu sudah Tuhan yang mengatur. Memang sih kita juga harus ambil peran, nggak mungkin kita ketemu jodoh kalau kita ngurung diri di kamar terus kan. Tapi pencarian jodoh itu kalau bisa jangan cuman happy ending. Kalau bisa, setiap perjalanannya banyak diisi happy-nya dibandingin merananya kan lebih baik.

Apa yang saya bilang ini tidak seratus persen tepat, tergantung situasi, ini hanya satu pandangan dari sekian banyak pendapat. Tapi pasrah itu memang baik untuk kehidupan kita. Saat pasrah, kita belajar untuk melepas sesuatu yang begitu kita inginkan, untuk sesuatu yang lebih baik di masa depan. Percayalah.

Sekian..

Anda mungkin menyukai postingan ini

Terima kasih telah membaca Percayalah, Jodoh Pasti Bertemu. Jika Sudah Di Takdirkan Semua Akan Dimudahkan , Dapatkan Update dari PanjiNawangkung di Google News Dengan klik LINK/GAMBAR DIBAWAH INI dan jangan lupa FOLLOW
Image
  1. Untuk menyisipkan sebuah kode gunakan <i rel="pre">code_here</i>
  2. Untuk menyisipkan sebuah quote gunakan <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image">url_image_here</i>

DMCA.com Protection Status

Page Load Time...

Nih buat jajan